BATU SEDIMEN
June 29, 2020
BATU SEDIMEN
1. BATUPASIR
- Merupakan batuan sedimen klastik yang memiliki ukuran butir batupasir menurut skala wentworth ( 1 – 1/64mm)
- Batupasir umumnya mengandung butiran – butiran pasir dan silt kasar.
Atas dasar matriks dibagi menjadi dua :
Wacke : mengandung matrik lempung > 10 %
Arenite : mengandung matrik lempung < 10 %
- Petunjuk adanya / dekatnya suau relief pantai yang curam / menonjol.
- 4 komponen utama dalam batupasir :
Stable grains : kuarsa, rijang, kuarsit
Unstable mineral : feldspar,dll
Rock fragmen relatif unstable. Antara lain volcanic rock, greenstone, sekis, fillit, dll
Matriks : lempung.
2. BATULEMPUNG
- Batulempung merupakan sedimen klastik berbutir sangat halus lempung – lanau halus (1/256 – 1/16 mm).
- Kandungan material lempung berasal dari :
Hasil pelapukan
Khususnya feldspar dan ferromagnesian silikat, umumnya akan membentuk mineral – mineral lempung jenis kaolin dan montmorilonit, juga bauksit dan laomonite
Mineral sisa (relict mineral ) yang tidak lapuk kuarsa, mika feldspar.Terutama illite dan hydrous mika.
Autogenik mineral
Umumnya klastik dan dolomit, opal dan kalsedon, pirit, glaukonit, klorit dan illite.
Klorit dan illite merupakan hasil ubahan dari mineral lempung pada proses diagenesa, khususnya pada lingkungan marin
Mineral – mineral organic
Sebagian komponen asesori. Biasanya terdapat pada batulumpur dan batulempung hitam karbonatan, kalsit data aragonit yang berasal dari cangkang foraminifera, opal yang berasal dari cangkang radiolaria dan diatome.
- Mineral Lempung : adalah illite yang sebetulnya muscovite berukuran lempung, atau lapisan campuran muscovite- montmorilonit tau campuran mekanis muskovit- montmorilonit dengan campuran kuarsa ukurn lempung.
- Batulempung material lempung > 50% tau 60 %
3. LANAU
- Lanau adalah batuan sedimen klastik berbutir halus (antara 1 / 16 – 1/256 mm)
- Lnau pada umunya berstruktur laminasi (perlapisan <1 mm ) dan sering mengandung burrow.
- Lanau merupakan hasil konsolidasi material berbutir halus yang terbawa secara suspensi oleh air (sungai, laut) diendapkan pada dataran banjir ataudelta.
4. SERPIH
- Serpih merupakan batu lempung yang retak – retak berbentuk pipih sejajar dengan bidang perlapisan (struktur laminasi)
- Serpuh merupakn Lumpur dan lempung yang telah terkonsolidasi, kebanyakan berstruktur laminasi.
- Serpih hitam : mengandung material karbon dan terakumulasi pada air enang seperti halnya lagoon, laut dangkal, daerah pasang surut (tidal flat)
- Serpih merah menandakan banyak mengandung oksida besi berarti teroksidasi pada terbentuknya (streem channels, floodplain, tidal flat)
5. BATUGAMPING
Limestone : Merupakan batuan karbonat yang terdri dari hampir seluruhnya kalsium karbonat (CaCO3), atau secara spesifikasi adalah merupakan suatu batuan sediment karbonat yang mengandung lebih dari 95% kalsit dan 5% dolomit.
Kadar gamping menunjukkan suatu petunjuk lingkungna marine
6. BATUBARA
- Menunjukkan fasies (lingkungan pengendapan ) paralis atau air tawar (de Sitter,L.U.., 1941,Fasies Analyse)
- Batubara adalah suatu karbonan berlapis yang terbentuk oleh akumulasi sisa – sisa tanaman bersam hasil dekomposisinya yng terawetkan dalam lapisan sedimen dan menjadi kaya akan unsure karbon dengan adanya proses diagenesis.
- Batubara adalah suau benda padat yang kompleks, terdiri dari bermacam – macam unsure mewakili banyk komponen kimia tersebut yang dapat diketahui. (thiessen,1947)
- Batubara adalah batuan sedimen yang mudah terbakar, terbentuk dari sisa tanaman dalam variasi tingkat pengawetan, diikuti oleh proses kompaksi dan terkubur dalam cekungan – cekungan yang diawali pada kedalaman yang tidak terlalu dangkal.Cekungan – cekungan ini pada aris besarnya dibagi atas cekungan limnik (intra – continental) dan cekungan paralis yang berhubungan dengan air laut.Segera setelah lapisan – lapisan dasar turun terus – menerus, sisa – sisa tanaman yang terkubur dipengaruhi oleh proses normal metamorfosis, terutama oleh temperaturedan tekanan. (International hand book of coal Petrography,1963)
- Batu bara adalah suatu benda padat karbonan berkomposisi maseral. Dengan melihat kondisi diatas berarti pengertian batubara termasuk semua batubara dari semua derajat batubara (rank) yang diawali dari gambut, lignit, batubara, subbituminous, batubara bituminous, semi antrasit, meta antrasit, dan juga grafit (Spackman,1958)
- Dua sifat penting batubara adalah jenis dan tingkatan batubara yang menentukan kegunaan utama produk batuba.
- Tujuan dari preparasi sample adalah untuk mengenali sifat – sifat batubara mentah dan untuk memastikan bahwa komponen yang dibutuhkan didapat dengan tingkat efisiensi maksimum
- Maseral : didenifisikan sebagai unsure mikroskopik yang homogen pada batubara (dikategorikan mineral pada batuan).ada dua maseral yaitu :maseral reaktif (maseral yang ada pada batubara pada rangkaian tingkatan yang pendek, bila dipanaskan dalam jarak 350 0 - 550 0 leleh dan menjadi plstis, dan maseral inert(kelompok intertinite dan batuan mineral)
Kelompok Maseral
Maseral
Asal
Vitrinite
Collinite
Kayu dan jaringan cortical
Telinite
Exinite
Sporinite
Exines Spora
Resinite
Damar dan Lilin
Cutinite
Selaput daun
Alginite
Ganggang
Internite
Fusinite
Kayu dan jarngan cortical
Semifusssinite
,,
Micrinite
Tidak pasti
Selorotinite
Damar atau jamur.
7. BATUPASIR KUARSA
- yaitu batupasir yang terdapat sisa – sis autogenik outgrowth pada butiran kursa atau feldspar
- Silikanya murni.
8. BATUPASIR GAMPINGAN
Batupasir yang memiliki campuran ( Dr.R.P.Koesoemadinata ; Prinsip- prinsip Sedimentasi), banyak campuran yang merupakan jenis(penyusun butir (klastik) atau semen/ matrik.
9. GREYWACKE
- Batuan yang keras, berwarna gelap dan mempunyai porositas yang rendah. Umumnya mempunyai komposisi yang terdiri dari slate atau
argillite dan kaya akan mineral berbutir sangat halus mikan (seperti muskopit)dan klorit.
- Biasanya batuan greywacke terbentuk akibat pembebanan yang sangat kuat (deeply buried) dan berumur tua.
- Greywacke selain mempunyai sifat – sifat sortasi yang buruk dan batupasir yang keras juga mengandung fragmen – fragmen batuan yang berwarna gelap (lithic Greywacke)
- Greywacke dapat dibedakan menjadi arkosic graywcke, feldspathic greywacke atau quartz greywacke.
- Graywacke : - Matrik lempung 30 %
- Feldspar 60 %
- Kuarsa
- Unstable
10. TUFF DACITE
Berasal dari letusan gunungapi berkompossi andesitik hingga reolitik akan memproduksi material berfragmen dengan ukuran debu hingga lebih dari 1 meter. Akumulasi debu disebut tuff.
Walaupun berasal dari letusan gunungapi, karena media pengandapannya udara atau air maka batuan jenis ini umumnya berlapis.
11. MUD STONE
- Adalah klastik halus dengan ukuran butir (1/16 – 1/256) mm
- Terdiri atas : - Batulanau (Siltstone)
Batulempung (Claystone)
- Batu Lumpur ini bias diendapkan diberbagai lingkungan, yaitu ; datran banjir, danau, delta, paparan benua, platform dan lantai samudra.
- Komposisi utama batulumpur adalah : mineral lempung dan kuarsa ukuran lempung.
1. PERSELINGAN
Adanya perulangan antara dua buah litologi
2. SISIPAN
Munculnya litologi lain dalam suatu satuan batuan dengan ketebalan relatif tipis dibandingkan dengan litologi lainnya, biasnya keberadaannya setempat – setempat.
3. SILANG SIUR (Cross Bedding )
- Suatu struktur yang dibatasi pada 1 unit sedimentasi dan ditandai oleh Internal bedding atau laminasi disebut foreset bedding menunjukkan akumulasi permukaan ( Pettijohn et al, 1972) ditemukan pada endapan sedimen klastik oleh air dan angin serta beberapa batuan beku berbentuk semetrik.Istilah current bedding dan cross lamination digunakan untuk struktur yang sama.
- Perlapisan silang siur disebabkan karena arus air yang mengendapkannya arahnya berganti – ganti, bagian yang lancip menentukan bagian bawah, sedang yang terbuka menentukan bagian atas
top
bottom
- Lapisan silang – siur, planar bersifat baji, jika bidang pembatas atas membuat sudut terhadap bidng pembatas bawah. (koesumadinata, prinsip – prinsip stratigrafi )
- Lapisan sedimen silang siur planar tabular, jika bidang pembatas atas sejajar dengan bidang pembatas bawah.
4. LAPISAN BERSUSUN (Graded Bedding)
Yaitu lapisan yang batas – batas lapisannya tidak jelas, karena gradasi ukuran butir yang baik dari kasar ke halus.
5. FORAMINIFERA KECIL
6. SISA TUMBUHAN
7. OKSIDA BESI
Hematite (Fe2O3)
Limonite (FeO (OH) n H 2 O)
Geothite (Fe O (OH))
Magnetite (Fe3 O 4 )
8. LENSA
Yaitu bentuk lapisan yang mmbaji atau menghilang ke segala arah .
9. FORAMINIFERA BESAR
- Foraminiferagolongan ini mempunyai strukur dalam sangat kompleks, jumlah kamar banyak dan ukuran cangkang/ test relatif besar disbanding foraminifera kecil.
- Mempunyai nilai penting dalam stratigrafi dan fasies. Dan dalam penentuan umur cukup mengetahui sampai tingkat genus.
- Golongan ini merupakan unsure pembentuk yang penting terumbu (reef), disamping pembentuk yang lain dari golongan Koral dan Alga.
- Aplikasi lingkungan pengendapan :
Untuk menentukan lingkungan pengendapan
Dalam pnentuan lingk pengendapan terutama di lingkungan laut / marine kita harus mengenal Bathimetry. Untuk penentuan lingk pengendapan terutma digunakan foraminifera bentonik hal ini disebabkan bentonik hidupnya peka terhadap lingkungan sehingga (jenis/ spesies) tertentu hanya dapat hidup pada lingkungan tertentu.
Untuk penenyuan umur
Untuk Korelasi
- Beberapa falimy yang sering dijumpai :
Nummulitidae
Discocylinidae
Lepidocylinidae
Alveolinidae
10. PARALEL LAMINASI Suatu lapisan yang menujukkan keteraturan lapisan dengan ketebalan < 1cm
11. LAMINASI BERGELOMBANG
Gerak Sedimen : Suspensi
Tidak ada arus traksi
Tidak dikenal adanya struktur.
1. ANTIKLINORIUM
2. ANTIKLIN
3. SINKLIN
4. TERLIPAT KUAT
5. TERLIPAT LEMAH
6. SESAR NAIK
7. SESAR MENDATAR
8. SESAR NORMAL
1. Sesar
adalah suatu rekahan yang memperlihatkan pergeseran cukup besar dan sejajar terhadap bidang rekahan yang terbentuk. Pergeseran pada sesar dapat terjadi sepanjang garis lurus (translasi) atau terputar (rotasi).
Ciri-ciri : - secara langsung : gawir, bidang sesar, jalur breksi sesar (milonit), deretan mata air, penyimpangan yang menyolok dari kedudukan lapisan atau foliasi batuan, pergeseran atau hilangnya lapisan batuan.
- secara tdk langsung : dikenali dari foto udara, foto satelit atau peta topografi diperlihatkan oleh kelurusan atau pembelokan alur sungai secara tiba-tiba, pergeseran bukit, dll.
Data-data yang diambil : - Kedudukan bidang sesar berupa gores garis
- Kedudukan bidang breksiasi
- Kedudukan kekar berupa shear dan gash
Analisis data :
• Mencari kedudukan umum shear dan gash yaitu dengan memplotkan semua kedudukan pada kertas kalkir diatas polar equal area net lalu diplotkan pada kalsbeck counting net lalu membuat peta konturnya dan kemudian dibaca arah umumnya dari titik tertinggi. Sedangkan arah umum breksiasi ditentukan dari diagram kipas
• Lalu pada wulfnet diplotkan kedudukan umum shear dan gash fracture
• Perpotongan antara shear dan gash didapatkan titik σ2σ2’ lalu diletakan disepanjang W-E stereonet lalu hitunglah 90º kearah pusat stereonet dan dibuat busur melalui titik 90º tsb maka didapat bidang bantu.
• Perpotongan antara gash fracture dengan bidang bantu didapat titik σ1’
• Lalu plotkan arah umum breksiasi dan diletakan pada N-S stereonet, buatlah busur melalui σ2σ2’ maka didapat bidang sesar
• Perpotongan bidang sesar dengan bidang bantu adalah net slip
• Lalu mengukur kedudukan bidang sesar dan rake net slip
• Bidang bantu diletakkan pada N-S stereonet, perhatikan posisi shear dan gash fracture
• Bila sudut antara σ1’ dengan net slip yang diukur sepanjang bidang bantu mempunyai kisaran 45º-75º, maka pergeseran sesar menuju sudut lancipnya
• Apabila sudut antara shear fracture dengan net mempunyai kisaran 15º-45º, maka pergeseran sesar menuju sudut tumpulnya.
• Mengeplotkan arah pergeseran pada net slipnya (simbol pergeseran sesar)
• Penamaan sesar berdasarkan klasifikasi Rickard,1972. Caranya dengan merekonstruksi pergeseran sesar berdasarkan net slipnya apakah naik atau turun dan kiri atau kanan. Misalnya slipnya adalah kiri-turun maka digram Rickard yang ditutup pada bagian kanan-naik lalu data dip sesar dan rake net slip dimasukan, nama sesar dibaca sesuai dengan nomor yang terdapat pada kotak
• -Pada sesar mendatar kedudukan unsur-unsur pada hanging wall dan foot wall tidak berubah karena pergeseran sepanjang bidang sesar adalah sama atau sejajar dengan jurus sesar.Untuk mengetahui orientasi dan besaran dari slip harus diketahui dua titik yang sama pada kedua blok yang tersesarkan, dalam kenyataan geologi titik tsb diperoleh dari perpotongan bidang sesar dengan dua struktur bidang atau perpotongan bidang sesar dengan struktur garis.
• Sesar normal adalah sesar dengan hanging wall bergerak turun relatif terhadap foot wall.
• Sesar naik adalah sesar dengan hanging wall bergerak naik relatif terhadap foot wall. Jika sesar naik memiliki bidangn sesar dengan dip yang landai(<45º) maka disebut sesar sungkup atau thrust fault.
2. Lipatan
Merupakan hasil perubahan bentuk dari suatu bahan yang ditunjukan sebagai lengkungan atau kumpulan dari lengkungan pada unsur garis atau bidang didalam bahan tsb
Data-data : - kedudukan struktur bidang yang terlipat
- kedudukan cleavage,umumnya sejajar dengan kedudukan bidang
sumbu lipatan
3. Antiklin
Merupakan struktur lipatan yang berbentuk melengkung /convex keatas dengan urutan lapisan batuan yang tua dibawah dan yang muda diatas
4. Sinklin
Merupakan struktur lipatan yang berbentuk melengkung kebawah/concav keatas dengan urutan lapisan batuan yang tua dibawah dan yang muda diatas
5. Antiklinorium
Jika antiklin yang luas tersusun oleh antiklin dan sinklin kecil.