GEOLOGI DASAR 11 GEOLOGI STRUKTUR

PENGENALAN DASAR-DASAR

GEOLOGI STRUKTUR 

Geologi Struktur adalah ilmu yang mempelajari bentuk arsitektur kulit bumi dan gejala-gejala yang menyebabkan terjadinya perubahan-perubahan pada kulit bumi. Yang dipelajari dalam geologi struktur adalah unsur-unsur dari struktur itu sendiri yang terdapat pada satuan batuan, dengan perkataan lain, bahan yang dipelajari dalam geologi struktur disebut struktur geologi. Struktur geologi ini tidak lain merupakan struktur dari batuan yang berdasarkan terjadinya dikenal adanya dua macam struktur batuan : struktur primer dan struktur sekunder.


1.    Struktur primer, yaitu suatu struktur yang dibentuk bersamaan dengan terbentuknya batuan tersebut.

Contoh :

-         Struktur perlapisan, misalnya Laminasi, Graded Bedding, Cross Bedding, Planar Bedding, Riple Marks.

-         Struktur sedimen, musalnya Load Cast, Flute Cast, Mud Crack, Bioturbasi dan sebagainya.

-         Struktur Aliran Lava.

2.      Struktur sekunder, yaitu suatu struktur yang terbentuk setelah terjadi pengendapan batuan. Struktur ini berupa deformasi akibat adanya gaya-gaya yang berasal dari dalam bumi, yang menimpa batuan, sehingga batuan menjadi retak-retak, terlipat, bergeser dari kedudukan semula.

Hal ini dipengaruhi oleh :

a.          Arah dan kekuatan gaya yang berkerja pada batuan.

b.         Sifat fisik batuan, misalnya kekompakan, kekerasan, plastisitas.

c.          Perubahan batuan oleh pengaruh kimia.

 

Macam-macam struktur sekunder :


1.  Kekar (joint)

Kekar yaitu rekahan-rekahan dalam batuan yang terjadi karena tekanan atau tarikan yang disebabkan oleh gaya yang bekerja dalam kerak bumi atau pengurangan/hilangnya tekanan, dimana pergeseran dianggap sama sekali tidak ada.

Kekar merupakan struktur batuan yang paling umum, artinya paling banyak dijumpai dan pembentukkannya tidak mengenal waktu.

Klasifikasi Kekar

Berdasarkan bentuknya, kekar dapat dibedakan menjadi dua kelompok :

a.     Kekar Sistimatik, selalu dijumpai berpasangan merupakan satu set dan arahnya saling sejajar.

b.     Kekar tak Sistimatik, dapat saling bertemu dan tidak memotong kekar lainnya.

Berdasarkan ukurannya, kekar dapat digolongkan menjadi 3 kelompok, yaitu :

a.     Mikro joint, ukurannya 1 inch (hanya dapat dilihat melalui mikroskop.

b.     Major joint, dapat dilihat pada contoh setangan (hand speciment) atau pada singkapan.

c.      Master joint, ukurannya + 100 feet, hanya dapat dilihat melalui foto udara.

Berdasarkan cara terjadinya, kekar dapat dipisahkan menjadi 2 kelompok, yaitu :

a.     Shear joint, yaitu kekar pada batuan yang terjadi akibat tekanan.

b.     Tension joint, yaitu kekar pada batuan yang terjadi akibat pengurangan/hilangnya tekanan.

 

2.  Sesar (Fault)

Sesar adalah rekahan-rekahan dalam kulit bumi, yang mengalami pergeseran, yang arahnya sejajar dengan bidang rekahannya satu terhadap yang lainnya. Pergeserannya dapat berkisar dari antara beberapa meter sampai mencapai ratusan kilometer. Sesar merupakan jalur lemah, yang lebih banyak terjadi pada lapisan yang keras dan rapuh. Bahan yang hancur pada jalur sesar akibat pergeseran, dapat berkisar dari gouge (suatu bahan yang halus/lumat akibat gesekan) sampai breksi sesar, yang mempunyai ketebalan antara beberapa centimeter sampai ratusan meter (lebar zone hancur akibat sesar).

Unsur-unsur sesar :

-         Hanging Wall (atap) adalah bongkah patahan yang terdapat di bagian atas bidang sesar.

-         Foot Wall (alas) adalah bongkah patahan yang berada di bagian bawah bidang sesar.

-         Bidang sesar adalah suatu bidang yang terbentuk akibat adanya rekahan yang mengalami pergeseran.

Klasifikasi Sesar

Ditinjau dari kedudukan sesar terhadap struktur batuan sekitarnya (biasanya diterapkan pada sesar dalam batuan sedimen) (Sukendar Asikin, 1978), yaitu :

a.     Strike Fault, yaitu sesar yang arah jurusnya sejajar dengan jurus batuan sekitarnya.

b.     Dip Fault, yaitu jurus dari sesar searah dengan kemiringan dari lapisan batuan sekitarnya.

c.      Diagonal atau Oblique Fault, sesar yang memotong struktur batuan sekitarnya.

d.     Longitudinal Fault, arah daripada sesar paralel/sejajar dengan arah utama dari struktur regional.

e.      Traverse Fault, sesar yang memotong tegak lurus atau miring terhadap struktur regional (biasanya dijumpai pada daerah yang terlipat, memotong sumbu/poros terhadap antiklin).

Longitudinal dan Tranverse Fault hanya diterapkan pada keadaan yang lebih luas lagi (regional sense).

Ditinjau dari genesanya, pensesaran dapat digolongkan menjadi :

-         Sesar Normal (Normal Fault), bila Hanging Wall bergerak relatif turun terhadap Foot Wall.

-         Sesar Naik /sesar sungkup (Reverse Fault/Thrust Fault), bila Hanging Wall bergerak relatif naik terhadap Foot Wall.

-         Sesar Mendatar/sesar geser (Strike Slip Fault), bagian yang terpisah bergerak relatif mendatar pada bidang sesar umumnya tegak (90o).

 

3.  Lipatan

Bentuk lengkung suatu benda yang pipih/lempeng, dapat disebabkan oleh 2 macam mekanisme, yaitu buckling dan bending (Sukendar Asikin, 1978). Pada gejala buckling atau melipat, gaya penyebab adalah gaya tekan yang arahnya sejajar dengan permukaan lempeng, sedang pada bending atau pelengkungan gaya utamanya mempunyai arah yang tegak lurus pada permukaan lempeng.

Gaya perlipatan pada umumnya terjadi pada lapisan batuan sedimen. Sebelum suatu urutan batuan sedimen mengalami perlipatan, batuan tersebut diendapkan dalam keadaan yang mendatar. Tetapi ada kalanya juga sudah mempunyai timbulan-timbulan, hal ini disebabkan oleh keadaan cekungannya yang sifat permukaannya tidak rata. Kemudian sejak saat pengendapannya, lapisan-lapisan sedimen tersebut telah pula mengalami tekanan-tekanan atau tarikan-tarikan oleh gaya-gaya berasal dari dalam. Kebanyakan berupa gaya tekan atau shearing. Dengan perkataan lain sedimen tersebut secara terus menerus mengalami perubahan-perubahan sepanjang sejarah pembentukkannya, dan mengakibatkan terjadinya lipatan-lipatan berukuran besar ataupun kecil.

Lipatan yang berukuran besar dapat mencapai berkilo-kilo meter untuk melaluinya, sedangkan yang berukuran kecil hanya beberapa meter sampai sentimeter.

Unsur-unsur struktur lipatan :

-         Anticline (antiform), adalah unsur struktur lipatan dengan bentuk yang konveks ke atas.

-         Syncline (sinform) adalah lipatan yang concave ke atas.

-         Limb (sayap) adalah bagian dari lipatan yang terletak down dip dimulai dari lengkungan maksimum suatu antiklin atau updip bila dari lengkungan maksimum suatu syncline.

Ø Backline adalah sayap yang landai.

Ø Fore limb adalah sayap yang curam pada bentuk lipatan yang tidak simetris.

-         Axial line (garis poros), garis khayal yang menghubungkan titik-titik dari lengkungan maksimum pada setiap permukaan lapisan dari suatu struktur.

-         Axial suface, permukaan khayal dimana terdapat semua axial line dari suatu lipatan.

Pada beberapa lipatan permukaan ini dapar merupakan suatu bidang planar, dan dinamakan axial

-         Crestal line (garis puncak), suatu garis khayal yang menghubungkan titik-titik tertinggi pada setiap permukaan lapisan dari suatu antiklin.

 

Pengelompokkan lipatan secara morfologis

Didasarkan atas :

1.     Perubahan bentuk daripada lipatan pada kedalaman.

2.     Susunan atau pola daripada struktur lipatan, dilihat dalam penampang denah.

Jenis-jenis lipatan tersebut adalah :

-         Concentric fold (lipatan konsentris/lipatan paralel) adalah sebutan untuk perlapisan dimana jarak-jarak (tebal) tiap lapisan yang terlipat tetap sama.

-         Similar fold adalah sebutan untuk perlipatan dimana lapisan-lapisan yang terlipat/dilipat dengan bentuk-bentuk yang sama sampai ke dalam. Antiklin maupun sinklin ukurannya tidak banyak berubah ke dalam maupun ke atas.

 

Penafsiran Struktur Geologi


        Pada dasarnya struktur geologi (lipatan, sesar, kekar) dapat ditafsirkan keberadaannya melalui pola ataupun sifat kontur pada peta topografi.

a.     Lapisan Horisontal, dicirikan oleh permukaan yang datar dengan garis kontur yang jarang, tebing-tebingnya bisa terjal, bervariasi, atau berundak (tergantung resistensi batuannya) dengan pola kontur menyesuaikan dan relatif sama.

b.    Struktur Lipatan, unsur-unsur yang terdapat pada struktur ini dapat diketahui dengan menafsirkan kedudukan lapisan batuannya. Kedudukan lapisan batuan atau kemiringan lapisan batuan pada peta topografi akan berlawanan dengan kenampakan kerapatan konturnya, dimana lapisan miring dicirikan oleh adanya gawir-gawir terjal (ditunjukkan dengan pola garis kontur yang rapat) yang memotong lapisan. Arah kemiringan lapisan batuannya searah dengan kemiringan landai dari topografinya (biasanya diperlihatkan dengan punggungan yang landai). Hal ini pada peta topografi ditunjukkan dengan garis kontur yang renggang.

-         Kemiringan satu arah, ditunjukkan dengan kemiringan lapisan batuan yang mengarah/menuju pada pola kontur/daerah yang landai.

-         Kemiringan dua arah (lipatan), mempunyai arah kemiringan lapisan batuan yang berlawanan.

-         Kemiringan tiga arah (lipatan menunjam), mempunyai tiga arah kemiringan lapisan batuan yang berbeda.

-         Kemiringan kesegala arah, mempunyai arah kemiringan lapisan batuan ke segala arah, misalnya dome, gunung api.

c.  Struktur Sesar, struktur sesar ditafsirkan dari peta topografi dengan ditandai oleh kenampakkan-kenampakkan sebagai berikut :

-         Pola kontur yang panjang lurus dan rapat.

-         Arah aliran sungai yang membelok secara tiba-tiba dan menyimpang dari pola arah umum.

-         Jajaran triangular facet.

-         Jajaran mata air.

-         Off-set morfologi.

-         Pelengkungan kelurusan punggungan.

d.  Struktur Kekar, struktur kekar pada peta topografi ditandai oleh adanya kelurusan gawir, lembah, bukit dan celah-celah. Dapat pula dilihat dari pola perkembangan sungainya.

 BACA JUGA YA SERI LAINNYA   1  2  3  4  5  6  7  8  9  10


Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel